Installing Apache2 With PHP5 And MySQL Support On Fedora 13 (LAMP)

Rabu, 27 April 2011

LAMP is short for Linux, Apache, MySQL, PHP. This tutorial shows how you can install an Apache2 webserver on a Fedora 13 server with PHP5 support (mod_php) and MySQL support.
I do not issue any guarantee that this will work for you!

1 Preliminary Note

In this tutorial I use the hostname server1.example.com with the IP address 192.168.0.100. These settings might differ for you, so you have to replace them where appropriate.

2 Installing MySQL 5

To install MySQL, we do this:
yum install mysql mysql-server
Then we create the system startup links for MySQL (so that MySQL starts automatically whenever the system boots) and start the MySQL server:
chkconfig --levels 235 mysqld on
/etc/init.d/mysqld start
Run
mysql_secure_installation
to set a password for the user root (otherwise anybody can access your MySQL database!):
[root@server1 ~]# mysql_secure_installation

NOTE: RUNNING ALL PARTS OF THIS SCRIPT IS RECOMMENDED FOR ALL MySQL
SERVERS IN PRODUCTION USE! PLEASE READ EACH STEP CAREFULLY!

Load Balance menggunakan Metode PCC

Artikel
Kategori: Tips & Trik

Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.

Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang.

Dengan artikel ini, kita akan membuktikan bahwa dalam penggunaan loadbalancing tidak seperti rumus matematika 512 + 256 = 768, akan tetapi 512 + 256 = 512 + 256, atau 512 + 256 = 256 + 256 + 256.

Pada artikel ini kami menggunakan RB433UAH dengan kondisi sebagai berikut :
1. Ether1 dan Ether2 terhubung pada ISP yang berbeda dengan besar bandwdith yang berbeda. ISP1 sebesar 512kbps dan ISP2 sebesar 256kbps.
2. Kita akan menggunakan web-proxy internal dan menggunakan openDNS.
3. Mikrotik RouterOS anda menggunakan versi 4.5 karena fitur PCC mulai dikenal pada versi 3.24.

Jika pada kondisi diatas berbeda dengan kondisi jaringan ditempat anda, maka konfigurasi yang akan kita jabarkan disini harus anda sesuaikan dengan konfigurasi untuk jaringan ditempat anda.

Konfigurasi Dasar

Berikut ini adalah Topologi Jaringan dan IP address yang akan kita gunakan




/ip address
add address=192.168.101.2/30 interface=ether1
add address=192.168.102.2/30 interface=ether2
add address=10.10.10.1/24 interface=wlan2
/ip dns
set allow-remote-requests=yes primary-dns=208.67.222.222 secondary-dns=208.67.220.220